Kopi sebenarnya berbentuk biji, tapi denger biji bikin geli, jadi dia lebih suka bermetamorfosis jadi kopi bubuk.
Lagian kopi itu diminum, kalo biji kopi kan dimakan.
Kopi maunya konsisten, makanya dia mau berubah. Konsisten tapi berubah? Konsisten pada ketidakkonsistenan? Mungkin.
Di saat orang pada bingung memutihkan kulit, kopi begitu bangga dengan kehitamannya. Kenapa? Karena sudah hitam, kopi gak perlu lagi pake payung atau baju lengan panjang atau lotion atau sunblock kalo kemana-mana.
Udah item ya item aja! Item itu sebenarnya putih, tapi putih yang di-invert. Lagipula, kalo toh mau begitu, kopi bingung harus beli dimana baju lengan panjang dan celana panjang untuk menutupi tubuhnya, dia gak nemuin orang yang jual baju dan celana untuk kopi dan kalopun harus pake payung, kopi gak punya tangan.
Kopi setiap hari gak pernah lupa pake parfum, itu kenapa aroma kopi menyenangkan, menenangkan, kayak bau pacar (tapi bukan yang bau badan!!!!).. :’) Tau gak kenapa kopi bisa bikin kita terjaga? Karena kopi mengandung kafein. Mengandung sama siapa? Hmm.. lahaciyaaa (oˆ▽ˆ)o Kopi sudah berjasa, kenapa harus kita gosipin! Minum kopi memang bisa bikin kita terjaga, memasukkan bubuk kopi ke mata apalagi, tapi kadang dia suka ngelamun, ngerasa gak ada yang jagain dia.
Tapi kopi ini tegar kok, jadi dia gak pernah mempermasalahkan hal itu. Buat dia membantu makhluk lain itu membahagiakan.
Tau luwak? Luwak ini begitu mengidolakan kopi, karena berkat jasa kopi, namanya ikut terkenal di dunia perkopian dan dunia manusia. Padahal luwak cuma makan dan eek. Pekerjaan yang menyenangkan bukan? Bahkan kadang hal-hal menyenangkan seperti itu saja bisa bikin femes. Aku mau kayak luwakkkk!! Akhhh.. femes aja-nya tapi :’)
Kembali ke kopi. Banyak manusia yang sebenarnya berhutang budi sama kopi. Liat aja cafe dan tempat nongkrong berhamburan menjual dia. Padahal kopi ini kopi yang baik dan tidak suka menjual diri, kan jual diri itu dosa. Tapi demi kebahagiaan makhluk lain, sekali lagi, kopi mengalah dan tetap tersenyum. Senyum pahit sebenarnya.
Itu juga kenapa kopi pahit. Dirinya dimanfaatkan demi keuntungan makhluk lain. Yang dia dapat? Gak ada. Dari bibit, jadi biji kopi, jadi kopi bubuk, diseduh sama air panas yang bikin dia kesakitan (tapi kopi gak punya mulut, makanya kita gak pernah denger dia teriak kesakitan), diminum, masuk perut, keluar jadi eek. Udah.
Hmm.. tapi bukan gak ada juga sih, toh namanya sangat terkenal, jasanya juga, siapa sih yang gak kenal kopi di dunia ini? We love u anyway, kopi :’)
(sourcherie.tumblr.com)